Perempuan dan Menyerah

Waktu kecil sekolah terasa indah dan menyenangkan.

Ternyata masuk sekolah boleh dibilang selucu itu, di dorong, di tarik bajunya dan di panggil dengan berbagai sebutan yang berkonotasi jelek.

Saat sakit tapi di paksa masuk sekolah.



Fase remaja, keluarga tidak baik-baik saja, tapi harus tetap baik.


Kehilangan pegangan dengan mencari pegangan baru, yang ku pikir rumah. Yang diperjuangkan karena itu rumah hingga berakhir baku hantam, menyakiti hingga playing victim.

Perempuan yang sendiri, meraba-raba apa yang salah.

Perempuan yang di tengah keluarga yang merupakan label.

Perempuan itu.............


Bertemulah dengan orang baru yang belum beranjak dari masa lalunya, meski telah lewat belasan tahun.

Perempuan dengan hancuran hati yang tak akan sembuh tanpa gantungan tapi dikejar dead line.

Dia hidup.

Dia ada dan dia prematur, ya prematur sebagai orang tua. 

Perempuan dan lari.

Perempuan tanpa daya dan tanpa air mata, dengan tatapan kosong menatap hampa.


Tanpa daya perempuan itu berpegangan tanpa emosi, lelah dan dia menyerah.

Perempuan yang hidup tanpa nyawa.

Perempuan diam dengan raga tak ada arti.

Perempuan tanpa rumah.

Perempuan dan menyerah.

Komentar

  1. perempuan yg benar itu tidak merusak rumah tangga orang lain. Demi membangun pondasi yg katanya hancur tp rela menghancurkan kebahagiaan keluarga lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, anonim boleh tau sis/bro rumah tangga siapa yang hancur?

      Hapus
    2. halo karin ya dirimu, bagaimana jadinya dan rasanya jadi istri dari seorang laki-laki yg sudah beristri dan punya anak? bahagia kah ? ingat balasan tuhan ya km punya anak perempuan akan merasakan apa yg dirasakan krn apa yg kamu perbuat. kalau tidak di dunia maka akan di tuntut perbuatan mu diakhirat

      Hapus
    3. Semangat ya yang lagi sepertinya menemukan sesuatu, suami siapa yang sudah beristri? Kalau anak saya memang perempuan, trus hubungannya apa sama sis/bro? Boleh kenalan? Boleh mengenalkan diri biar enak panggilnya. Kalau saya iya memang Karin. Salam

      Hapus
  2. hayu ketemu sekalian bawa bukti menikah anda . gimana kenal dari mana dari jaman xl kah , lalu udh tau kan suami anda skrg ada suami org dia punya istri punya anak. kok tega2nya jadi duri dalam rumah tangga org tanpa tahu malu sekali. gimana udh dpt apa aja dari mami makanya berhasil gaet org.

    BalasHapus

Posting Komentar