Bergaya Reduse Reuse dan Recycle

Memasuki akhir 2017 dengan posisi menjadi ibu rumah tangga yang mempunyai pemasukkan tambahan sebagai pembuat kue, membuat semua terguncang cukup hebat.

Guncangan ini maksudnya yang hobi belanja, mau di mall, dipasar sampai online membuat sepertinya dompet menjerit-jerit. Dulunya jadi pegawai pastinya tiap bulan gajian. Biar ga banyak tapi bebas uangnya buat beli apa. Tetapi perubahan status dari pegawai menjadi ibu rumah tangga dengan tanpa mengurangi syukur atas limpahan rejeki dari Tuhan, memaksakan diri untuk memahami belanja itu kebutuhan bukan keinginan.


Kalau ditanya berat, ya berat :(   :(


Di mall sini ada beli baju 1 gratis 2, di online itu ada beli 1 gratis 1. Barangnya dari celana panjang, sprai, baju anak sampai tempat gula.


Tapi di banyak sudut barang yang dilihat a.k.a di promosikan tidak semuanya perlu. Bahkan bisa dibilang mubazir alias pasti jarang dipakai.

Seperti atasan warna putih pasti saya sudah punya beberapa model. Baik itu berbahan cotton, polyster atau kaos. Ada yang pakai renda, sablon, bahkan pita diujung sana sini. Tetap aja punya seribu alasan untuk beli. Padahal setiap pakai baju cukup 1. Artinya ga kreatif didalam mix and match.  




Sedangkan sebagai penghuni dunia, kita paling banyak berkonstribusi merusaknya. Dengan penggunaan apapun yang terlalu berlebihan. Metode reduce, reuse dan recycle seakan terlupakan dengan alasan yang klise. PERLU.


Konsumtif untuk kebutuhan yang belum tentu memang diperlukan. Alkisah sepertinya rumit bener kegiatan kita selain berbelanja. Dan banyak sekali hari saya disibukkan dengan belanja yang hanya mengikuti keinginan sesaat.


        Dan mari mengganti kebiasaan menjadi simple, karena sesungguhnya sudah ada beberapa kebiasaan belanja kebutuhan harian seperti susu, sabun dan kebutuhan lainnya melalui online. Hal ini untuk menghindari belanja impulsif. Maunya beli gula, ternyata masuk toko buku dan cuma beli pensil yang ada gambar kelincinya :P Belum lagi buang waktu yang panjang karena jalanan macet, belum lagi tarif parkir yang sekarang nilainya lumayan banget.

Tulisan ini memaknai reduce (mengurangi) seperti penggunaan plastik atau belanja pakaian karena semuanya merusak lingkungan. Kalau plastik merusak bumi, karena sulitnya daur ulang sedangkan pakaian itu tetap menggunakan benang yang asalnya pun dari pohon. Sedangkan pohon dijaman sekarang jumlah semakin hari semakin berkurang. 


Reuse (menggunakan kembali) hal yang paling simple adalah bawa botol minum, isi botol kamu dengan air galon jadi penggunaan kembali dan gunakan semaksimal mungkin. Pilih biskuit dalam kemasan ekonomis karena penggunaan bungkusnya lebih sedikit dibandingkan dengan pack kecil. Harganya pun dijamin lebih murah. Contoh lainnya, pakailah handuk  rusakmu untuk dijadikan keset. Cukup kreatif dikit pasti seperti punya alas kaki baru.


Mendaur ulang atau recycle, mudahnya adalah memisahkan sampah rumah tangga. seperti sampah basah yang bisa di taruh di dalam pot hingga akhirnya bisa dijadikan pupuk kompos. Atau kemeja lama kamu yang ukurannya cukup besar dipotong untuk dikombinasikan dengan denim lama yang hasilnya pasti membuat terpana.

Bergaya tanpa harus merusak lingkungan memang ga semudah cuci muka untuk menghapus make-up, tapi ga akan sulit kalau pinter cari referensi. Karena dengan reduse, reuse dan recycle hidup kita bisa jadi simple. Dan itu kalau sudah terbiasa, kalau belum? Bikin memo di kalender mejamu sebagai pengingat kalau lagi diet yang enak-enak.


Selamat mencoba dan ingetin saya kalau tau-tau lupa sama niat baik ini.

Sumber gambar : desapamarayan1901.blogspot.com


Komentar