CERITA SEBUAH LAGU
Suatu malam tiba-tiba cannel tivi terpasang salah satu lagu yang sedang nge-hit, entah apa judulnya "bedak sudah habis, minyak wangi habis, pulsaku juga habis.... lalla.... bere-bere" sang penyanyi perempuan cantik nan seksi. Tapi cerita dari lagu ini kok sepertinya mengharap sang pujaan hati memenuhi semua keperluannya.
Bilamana sang pria sanggup dan mau memberi secara ikhlas sepertinya ga akan jadi lagu manja itu. Tapi semisalnya sang lelaki itu ga mau memberinya itu merupakan hal yang wajar, secara masih pacar. Nanti kalau sudah jadi istri otomatis semuanya itu akan dipenuhi oleh sang suami. Lelaki yang belum menikah itu, hartanya adalah milik orang tuanya. Harta serta rejekinya penuh merupakan hak orang tuanya, sampai menikahpun laki-laki bertanggung jawab kepada orang tua dan istrinya, dan sang istri tak boleh cemburu untuk hal itu.
Sebagai perempuan saya jadi "sedikit" sedih dengan lagu tersebut, secara masih sekolah saja, terkadang ada bisnis anak-anak, yang maksudnya tidak dikelola dengan profesional tapi menghasilkan laba, yang ujungnya saya bisa beli kacamata atau sepatu sendiri. Apalagi ketika sudah bekerja, bedak, pulsa, minyak wangi pastinya kebeli. Meski mungkin ga semahal yang dibeliin sama orang tua. Tapi harus kebeli.
Sebenarnya ini mungkin hanya sebuah lagu, tapi janganlah hai anak-anak perempuan mencontoh lagu ini. Kita perempuan punya pengetahuan bahkan kepandaian yang terkadang melebihi kaum adam. Ga perlu jadi perempuan yang paling mutahir secara penampilan, kalau memang kita ga memiliki kemampuan itu. Pakai baju bersih dan berkelakuan sopan, pastinya lebih cantik dari pada harus pakai ini itu yang sumbernya kurang jelas dari mana asalnya.
Intinya jadi sebuah nyanyian yang bikin senyum boleh tapi jangan dibawa ke dalam hati apalagi buat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Bedak sudah habis, minyak wangi habis, pulsaku juga habis......"
Salam sayang dari seorang mommy.
Karin
Suatu malam tiba-tiba cannel tivi terpasang salah satu lagu yang sedang nge-hit, entah apa judulnya "bedak sudah habis, minyak wangi habis, pulsaku juga habis.... lalla.... bere-bere" sang penyanyi perempuan cantik nan seksi. Tapi cerita dari lagu ini kok sepertinya mengharap sang pujaan hati memenuhi semua keperluannya.
Bilamana sang pria sanggup dan mau memberi secara ikhlas sepertinya ga akan jadi lagu manja itu. Tapi semisalnya sang lelaki itu ga mau memberinya itu merupakan hal yang wajar, secara masih pacar. Nanti kalau sudah jadi istri otomatis semuanya itu akan dipenuhi oleh sang suami. Lelaki yang belum menikah itu, hartanya adalah milik orang tuanya. Harta serta rejekinya penuh merupakan hak orang tuanya, sampai menikahpun laki-laki bertanggung jawab kepada orang tua dan istrinya, dan sang istri tak boleh cemburu untuk hal itu.
Sebagai perempuan saya jadi "sedikit" sedih dengan lagu tersebut, secara masih sekolah saja, terkadang ada bisnis anak-anak, yang maksudnya tidak dikelola dengan profesional tapi menghasilkan laba, yang ujungnya saya bisa beli kacamata atau sepatu sendiri. Apalagi ketika sudah bekerja, bedak, pulsa, minyak wangi pastinya kebeli. Meski mungkin ga semahal yang dibeliin sama orang tua. Tapi harus kebeli.
Sebenarnya ini mungkin hanya sebuah lagu, tapi janganlah hai anak-anak perempuan mencontoh lagu ini. Kita perempuan punya pengetahuan bahkan kepandaian yang terkadang melebihi kaum adam. Ga perlu jadi perempuan yang paling mutahir secara penampilan, kalau memang kita ga memiliki kemampuan itu. Pakai baju bersih dan berkelakuan sopan, pastinya lebih cantik dari pada harus pakai ini itu yang sumbernya kurang jelas dari mana asalnya.
Intinya jadi sebuah nyanyian yang bikin senyum boleh tapi jangan dibawa ke dalam hati apalagi buat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Bedak sudah habis, minyak wangi habis, pulsaku juga habis......"
sumber gambar : apahabar.com
Salam sayang dari seorang mommy.
Karin
Komentar
Posting Komentar