Bangun Dari Cinta

source : tirto.id

Terlahir dengan segenap cinta dan kasih sayang, sepertinya membuat pemahaman cinta adalah memberi dan menerima dengan sempurna.

Kegelisahan bila nanti ditinggalkan atau meninggalkan terpikir hanya bila maut yang menghampiri. Terlintaspun tak pernah. Puzzle kisah di masa itu selalu rapi meski ada kala nya terpisah. Entah kegiatan ataupun komunikasi yang laksana matahari selalu terang tak pernah malam, sehingga berjumpapun menjadi kendala.

Hampir genap seluruh jari tangan menghitung kebersamaan. Hingga derasnya perubahan dari yang pemikiran masih mudah, menjadi berbeda visi dan misi tanpa ada jalinan kata sehingga bukan perubahan ke ujung yang sempurna namun perpecahan jelaslah makin terkuak.

Mungkin bukan penghianatan hanya mencari yang sempurna atau menoleh ke mutu sejajar. Sama aktivitas, sama hobi atau sama arah hidup. Tergeruslah aku sepertinya disaat itu.

Berlari dan menangis, tak jelas mimpi yang ada mencari pelarian, tangga-tangga itu bukan diinjak namun dilompati. Tak kenal kata libur, menangkap peluang dan bekerja keras itulah saatnya.

Kue yang lembut itu berubah jadi batu. Air mata kehilangan berubah menjadi senyum getir. Mimpi itu pergi. Pagi yang tak ada cinta.

Sampai semua lelah dan sedih memudar karena yang menderita dan ditinggal kekasih bukan hanya aku. Ribuan orang diluar sanapun mengalami kepahitan yang lebih dari itu. Nyawa itu tercabut dengan ganas dari sumsum.

"Cinta merupakan hal yang layak diperjuangkan, namun ada waktunya cinta itu pergi karena apapun. Kegagalan dalam cinta bukan alasan untuk kalah. Ada beratus alasan untuk cinta dengan tulus kepada hal lain."


Cinta bukan hanya kepada kekasih, cinta dengan sepenuh hati kepada passion kita, kepada orang lain yang tertindas, atau kepada makhlum lain dimuka bumi ini.


Komentar