Dibuang dimana?

Siang ini saya meluangkan waktu berdua dengan si kecil yang sudah tumbuh menjadi besar. Setelah lebih dari 30 menit kami bermain ditaman, taman sekitar rumah, tibalah si kecil meminta cemilan kegemarannya ketika hari panas. Es krim. Segala bentuk, macam maupun rasa es krim pasti habis dilahapnya dengan cepat, tak peduli ketika hujan deras. Apalagi ketika cuaca sedang panas-panasnya. Seakan tak ada lagi awan yang mampu menghalangi panas sang mentari.

Maka masuklah kami ke sebuah mini market yang sedang booming dengan segala macam promosi, hadiah bahkan undian. Yang terakhir sepertinya sebagai emak-emak yang kreatif baca Syarat dan Ketentuan otomatis ikutan, huahahaaa. Dan sayapun ikutan. Sebuah es krim coklatpun segera berpindah dari freezer ke tangan mungil si kecil. Murah ga pakai mahal, cukup 3500. Dan anakpun gembira. 

Keluar dari mini market kita beranjak pulang ke rumah. Sambil membuka bungkus es krim coklat dari sebuah brand ternama yang memang lagi ada hadiah bila mengumpulkan sekian stik, maka hal yang direpotkan selanjutnya adalah membuang sampah plastiknya ke tempat sampah. Namun sekian detik si kecil tetap terpana di depan tempat sampah yang terbuat dari semen di depan sebuah pagar permanen berwarna hitam. Otomatis saya yang posisinya jauh dari tempat si kecil berdiri langsung memerintahkan untuk lekas membuangnya agar segera dia makan es krimnya sebelum meleleh karena memang udara yang panas membuat es cepat mencair. "Mom, dilarang buang sampah di sini. Lalu aku buang dimana?" ujar si kecil menjawab pertanyaan saya. Sayapun segera menghampiri tempat sampah itu, dan memang tertulis seperti itu.




Ku giring si kecil ke tempat sampah lain yang letaknya tak jauh dari situ sambil berucap mungkin sering ada orang buang kotoran binatang di tempat sampah itu, atau mungkin yang buang sampah disitu sembarangan membuangnya. Sambil berfikir namun tak terucap dibibir, mungkin sang empunya rumah tak tau kegunaan si tempat sampah.

Tempat sampah oh tempat sampah untuk apa kau ada disana? Tempat sampah oh tempat sampah, apa guna kau dibuat bila tidak untuk menaruh sampah?

Credit picture : bhineka.com

Komentar