Dicintai dan Mencintai

Sewaktu masih usia sekolah ada beberapa teman sekelas yang sudah diwanti-wanti oleh ibunya bahwa wanita itu lebih baik dicintai daripada mencintai. Sumber kebahagiaan, katanya. Setelah dewasa seringlah kita melihat keluarga yang bahagia (dari frame kita), bergandeng tangan berdua, selalu bersama. Melihat rekam jejak mereka ternyata memang dimulai dari perkenalan, menjalin komitmen sampai kepelaminan. Artinya mereka sama-sama mencintai. Bukan cuma seorang yang cinta. Memang mencintai adalah arena saling menjaga cintanya. Kalau yang bernama saling artinya keduanya berusaha tetap di jalurnya. Dalam aturannya, dalam komitmennya. Perumpamaannya adalah ketika pasangan itu seperti kedua telapak tangan, bila akan bertepuk tangan harus keduanya saling mengatup. Tidak akan terjadi tepuk tangan yang sempurna bila hanya satu yang selalu mendekat. Semua bukan tidak mungkin, bisa saja tetap berjalan, namun akan terasa garing. 


Topik ini terlahir karena sambil berlalu, setiap harinya saya menonton sinetron si Hana yang karyanya ditulis oleh Asma Nadia. Bagus, cuma bikin nangis ga kering-kering. Catatan Hati Seorang Istri (CHSI). Terlihatkan bagaimana si Karin alias Hello Kitty, sibuk mengikat seorang laki-laki dengan berbagai cara, dengan segala usaha yang sebenarnya di laknat Tuhan. Hamil. Belum menikah. Sampai pada saat laki-laki itu tidak ada pilihan, maka dipungutlah si Karin. Bukan menjadi suami yang baik, namun karena tidak dilandasi komitmen yang benar, sehingga pernikahannya sekedar kata-kata, bukan janji. Si laki-laki hanya sibuk dengan pikiran tentang mantan istrinya yang baik, yang soleha. Makanan yang dengan susah payah dibuat oleh si Karin pun hanya dapat dibandingkan dengan masakan istri terdahulunya. Tersirat bagaimana bila sebuah hubungan yang benar harus dilandasi oleh komitmen yang kuat. Janji pernikahan itu contohnya.


Gugur sudah sebuah prinsip lebih baik dicintai daripada mencintai. Karena dengan tidak mencintai, komitmen akan mudah tergerus jaman dan waktu. Ada harga yang meski tetap kita jaga seumur hidup sebuah hubungan, setia, menghargai dan saling menjaga. Akan berbuah hasil jangka panjang yang indah. Akan ada tepuk tangan disetiap waktunya.


Aku mencintaimu. Aku menghargaimu. Jagalah aku disisa hidupmu.

Komentar