Gadget, Anak dan Sosialisasi

Pada jaman yang serba canggih ini, seakan hidup tanpa gadget akan menjadi sulit. Hal ini juga terjadi pada anak kecil pada dasawarsa ini. Apapun bentuk gadget seperti laptop, note book, handphone hingga tablet seakan-akan bukan untuk alat berkomunikasi baik itu teks ataupun voice, namun lebih cenderung dimanfaatkan untuk entertaint seperti musik, games atau aplikasi lainnya yang dengan software tertentu menjadi sangat mudah, seiring kebutuhan. 

Anak-anakpun sangat sulit bahkan gelisah bila tidak bersentuhan dengan alat keren ini. Bila ini sudah terjadi merupakan suatu tanda-tanda bahwa ini mulai memasuki hal yang negatif untuk tumbuh kembangnya, karena jiwa sosialisasi anak-anak untuk bermain bersama akan tergerus dengan sebuah gadget yang tidak membutuhkan komunikasi atau interaksi sesungguhnya. Sedangkan sebenarnya komunikasi adalah ilmu yang harus dipraktekkan karena berhubungan dengan orang lain, berkembang menurut usia, sehingga anak itu bisa menempatkan diri maupun berempati dengan orang yang sedang diajak berkomunikasi.

Selain itu bila anak telah tercandu dengan gadget maka perkembangan untuk mengembangkan analisanya juga pelan-pelan akan menurun, karena dia sangat berkonsentrasi dengan mainan canggihnya itu. Ciri lainnya dalam belajar  untuk anak usia dini adalah malasnya anak untuk menulis dan membaca, mereka akan merasa terganggu bahwa aktivitas menyenangkannya di ganggu dengan belajar. Anak juga akan mengalami penurunan konsentrasi karena selalu berimajinasi dengan games kegemarannya. 

Hal ini tidak bisa kita salahkan kepada gadget atau sosok si anak, karena kita sebagai orang tuanya yang merupakan faktor dominan untuk mengatur secara tegas berapa waktu yang dibolehkan si anak untuk berhubungan dengan alat canggih ini. Dan kita juga merupakan role model untuk anak dalam berhubungan dengan si gadget keren ini. Ajari anak untuk memahami permainan mana yang baik untuknya, berapa waktu yang bagus untuknya bermain, karena bila terlalu lama akan merusak mata yang di karenakan oleh faktor radiasi cahaya. Dan dampingi sang buah hati dalam mengoperasikan gadget kesukaannya. Kiranya kita bisa melakukan smart mom dalam mengasuh sang buah hati.


Komentar